waktu

Jumat, 18 Mei 2012

Dampak Pencemaran Tanah

Diposting oleh cimot (rizky faradila ayunani) di 21.00 0 komentar

                   Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.
 
             Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
                Limbah cair rumah tangga berupa; tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
 
                             Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.
                                Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu timbunan akan mengering dan mengundang bahaya kebakaran.

                                  Limbah cair sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

                Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang



                    Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut

Kamis, 17 Mei 2012

PENCEMARAN TANAH

Diposting oleh cimot (rizky faradila ayunani) di 17.37 0 komentar
                                            Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
                                           Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
                                           
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik danp antrooda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Selasa, 15 Mei 2012

Menjaga Kesuburan Tanah

Diposting oleh cimot (rizky faradila ayunani) di 00.06 0 komentar

Akhir-akhir ini kita lihat bahwa banyak orang yang kurang memperdulikan masalah kesuburan tanah. Banyak sekali lahan-lahan kritis yang susah sekali ditanami dengan tanaman sehingga menjadi tanah gersang dan tandus. Padahal semua itu bisa kita hindari bila kita mempunyai kemauan untuk selalu menjaga kesuburan tanah sehingga kita dapat menjaga kelestarian alam.


Pada suatu kasus yang sering kita lihat adalah banyak petani kita yang sering mengeluhkan masalah kelangkaan pupuk dan tingginya harga pupuk di pasaran. Padahal bila tanah kita subur kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk membeli pupuk.


Untuk menjaga kesuburan tanah bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  1. Gunakan jerami. Pada tanah sawah, biasanya setelah panen padi kita selalu membuang dan membiarkan jerami ditumpuk di pinggir sawah. Padahal jerami itu bisa kita manfaatkan untuk menyuburkan tanah. Sebarkan jerami tersebut ke lahan dan ratakan. Kemudian taburkan serbuk dolomit ke atas jerami tersebut. Fungsi dolomit untuk membantu mempercepat pelapukan daun jerami dan bisa mengatur tingkat keasaman tanah sehingga tanah bisa lebih matang dan lahan bisa segera ditanami.Setelah sekitar seminggu lahan tersebut bisa langsung dibajak dan jerami yang belum lapuk bisa dibenamkan ke dalam tanah.

  2. Lubang resapan Biopori. Pada taman atau halaman rumah bisa kita lakukan metode biopori. Caranya lubangi tanah secara tegak lurus dengan menggunakan pipa besi dengan diameter sekitar 10-20 cm dan kedalaman tanah sekitar 100 cm. Jarak antar lubang resapan biopori adalah 50-100 cm. Kebutuhan jumlah lubang resapan biopori yang diperlukan berdasarkan luas tutupan bangunan. Bila tutupan bangunan dengan luas 20 m2 diperlukan lubang resapan biopori sebanyak 3 unit dan setiap tambahan luas tutupan bangunan 7 m2 diperluhan tambahan 1 unit lubang resapan biopori. Dalam pemeliharaannya lubang resapan biopori ini diisi sampah organik secara berkala dan mengambil sampah tersebut setelah menjadi kompos diperkirakan 2-3 bulan setelah terjadi proses pelapukan.

  3. Tanaman Crotalaria.Untuk lahan kritis bisa dimanfaatkan untuk ditanami tanaman crotalaria. Akar tanaman crotalaria bisa mengikat nitrogen dan unsur lain yang sangat dibutuhkan tanah untuk menjadi subur. Daun dan batang tanaman crotalaria sangat baik dijadikan pupuk hijau (kompos) karena mengandung unsur-unsur yang sangat dibutuhkan tanah dan tanaman dibanding pupuk hijau dari tanaman lain.

Senin, 14 Mei 2012

Tahapan Tanah Dari Subur Sampai Tandus

Diposting oleh cimot (rizky faradila ayunani) di 00.20 0 komentar

Minggu, 13 Mei 2012

Ciri-Ciri Kesuburan Tanah

Diposting oleh cimot (rizky faradila ayunani) di 23.51 0 komentar
                          Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul atau ada tumbuh-tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan bunga tanah yang tidak terkena erosi. Akan tetap,ibila hutan-hutan ditebang tanpa batas, apalagi di daerah yang miring, maka erosi oleh air maupun angin dapat dengan mudah terjadi di tanah bekas injakan-injakan binatang. 
                      Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tananya baik, yaitu butir-butir tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuh-tumbuhan; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman. Berdasarkan kesuburannya,tanah di bedakan menjadi:

Tanah Muda, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur.
· Tanah Dewasa, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah iniah yang sangat baik untuk pertanian.
· Tanah Tua, berciri unsur  atau zat hara makanan yang terkandung di dalamnya sangat berkurang.
· Tanah Sangat Tua, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat sedikit, bahkan hamper habis sehingga ada yang menyebutkan jenis tanah ini sebagai tanah yang mati. Tanah ini sagat tidak subur

Minggu, 29 April 2012

Diposting oleh cimot (rizky faradila ayunani) di 23.29 0 komentar

Minggu, 04 Maret 2012

Diposting oleh cimot (rizky faradila ayunani) di 23.10 0 komentar
 

Rizki Faradila Ayunani Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting